Hidup manusia di dunia terasa sangat lama, 50 tahun sampai 100 tahun, bahkan lebih dari itu.
Namun coba perhatikan dan bandingkan dari ayat al-Qur'an ini.
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki.
1 hari akhirat = 1000 tahun dunia
1 tahun dunia = 365 hari
24 jam akhirat = 1000 tahun dunia
3 jam akhirat = 125 tahun dunia
1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia
Jadi, apabila umur manusia kita rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja. Sungguh waktu yang sangat singkat.
Pantaslah kita selalu diingatkan tentang masalah waktu hidup di dunia ini yang hanya sebentar. Dalam firmannya :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?." (Al-an'am : 32)
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Al-Ankabut : 64)
Jelaslah sudah, hidup di dunia hanya sementara. Sedangkan hidup di akhirat abadi selamanya. Seorang muslim yang tidak memikirkan hal ini bukanlah orang yang cerdas. Karena rasul sendiri sudah menggariskan bahwa orang cerdas adalah :
الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت
"Orang yang cerdas ialah siapa saja yang dapat menundukkan jiwanya (agar selalu taat kepada Allah, pent) dan ia senantiasa beramal untuk hari (akhirat) sesudah kematiannya."
0 komentar:
Posting Komentar