Hedonik berasal dari kata hedonism. Hedonisme merupakan paham, sudut pandang atau pola pikir manusia yang menitikberatkan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia. Sedangkan treadmill adalah alat atau mesin elektronik yang biasa terdapat di tempat gym digunakan untuk berlari-lari sedang di tempat yang sama, semakin tinggi kecepatan yang anda inginkan maka semakin kencang juga kecepatan berlari di alat lari tersebut.
Jadi, hedonik treadmill dapat diartikan semakin tinggi pencapaian income, upah atau pemasukan berbanding lurus dengan keinginan pengeluaran dan gaya hidup.
Sebagai contoh, ketika anda baru lulus sekolah SMU kemudian bekerja untuk pertama kali di sebuah perusahaan dengan gaji 1.5 juta perbulan, anda akan merasa senang sekali dan mungkin bahagia, anda bisa membeli atau kredit motor yang diidam-idamkan.
Beberapa bulan kemudian gaji anda naik jadi 3 juta perbulan, anda akan merasa ada yang kurang dan perlu membeli peralatan elektronik rumah seperti kulkas, tv, mesin cuci, laptop dan hp baru. Dengan begitu anda akan merasa senang sekali menikmati hidup.
Beberapa bulan kemudian gaji anda naik jadi 6 juta perbulan, di saat itu anda akan merasa ada yang kurang lagi dan merasa perlu merenovasi rumah atau membangun yang baru. Anda akan merasa bahagia dengan rumah baru dengan diisi peralatan elektronik lengkap di dalamnya dan kendaraan terparkir di garasi.
Tidak lama beberapa bulan kemudian gaji anda naik lagi jadi 15 juta perbulan. Di saat itu anda akan merasa ada yang belum lengkap dengan kendaraan anda karena jika hujan kehujanan, bila panas kepanasan, disitulah anda menginginkan membeli mobil avanza. Dan ketika gaji anda naik 30 juta anda ingin naik toyota alphard, dan begitulah seterusnya.
Nah itu artinya berapapun income, gaji, upah atau pemasukan akan sama habisnya, mengikuti nafsu keinginan yang mana tidak mengubah kesenangan, kebahagiaan dan ketenangan hati, bahkan selalu diliputi hawa nafsu untuk mengejar dan menambah pundi-pundi kekayaan lagi dan lagi. Mengejar kesenangan tersebut tiada berujung selamanya. Bila segala keinginan dia pun sudah terpenuhi segalanya, ia akan berusaha mengumpul-ngumpul dan menumpuknya untuk anak, saudara dan keturunannya. Itulah yang dinamakan hedonik treadmill.
Bila sudah demikian maka segeralah beristighfar. Anda sudah melewati batas, gunakan harta, pendapatan, income anda seperlunya saja dan untuk berbagi kepada sesama.
Barang siapa menginfaqkan hartanya di jalan Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan pahala-pahala yang berlipat-lipat ganda.
Harta yang tidak digunakan dalam kebaikan itu hanya kesenangan yang menipu permisalannya seperti :
الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖكَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ
"Harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur." (QS. Alhadid: 20)
Yakinlah bahwa mengejar dunia dan kesengan di dalamnya, harta kekayaan yang melimpah tidak akan ada habisnya. Gantilah kebahagiaan di dunia dengan kebahagiaan berkumpul bersama keluarga di SurgaNya kelak. Gunakan amanah harta yang diberikan Allah kepada kita dinafkahkan dalam rangka Ibadah. Ingatlah harta atau kekayaan adalah unjian begitu juga kemiskinan.
Kesenangan di dunia tiada yang abadi. Di akhiratlah kelak kebahagiaan sesungguhnya, abadi selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar