. وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚإِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghofir : 60)
Guru saya pernah bercerita bahwa suatu hari dia ngajak jalan istri dan anaknya ke sebuah restoran, dan ketika tiba di sebuah restoran tibalah guru saya ini memesan nasi goreng ekstra pedas, ketika makanan sudah dihidangkan di depan mata dan sang anak melihat guru saya sangat menikmati makanannya, anaknya pun merengek, "yah, minta dong yah, itu nasi gorengnya, kelihatannya enak."
Walhasil karena iba seorang ayah, dikasihlah setengah sendok biar nyicipin nasgornya, dan belum juga makanan tersebut masuk ke dalam perut rasa pedasnya udah keluar, "kok pedes banget ya yah?" kata putra beliau".
Hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa di atas, bahwa bila mana Allaah SWT belum memberikan apa yg kita rengek kepada-Nya bukan berarti Allah tidak mengabulkan permintaan kita atau doa-dia kita, namun kebijakan Allah-lah yang terjadi. Mungkin kita belum pantas, belum siap, untuk menerima anugerah tersebut.
Seolah Allah mengatakan, "Hai hamba-Ku, Aku tidak perkenankan permintaan-Mu karena yang kau minta bukanlah yang terbaik bagimu, atau belum pantas kau memilikinya".
Jadi, berhusnudzanlah kepada-Nya. Suatu saat bila kita telah pantas memilkinya Allah swt pasti memberikannya tanpa diminta. Maka, yang perlu kita lakukan adalah memantaskan diri.
Pantaskan dirimu menjadi yang kamu inginkan. Raih ilmunya pada "hal" yang kamu maksudkan. Ushakan dengan sekeras kemampuanmu sehingga kamu tidak pantas pada keadaanmu sekarang.
Rasul kita nabi Muhammad SAW bersabda:
ما من رجل يدعو بدعاء إلا استجيب له، فإما أن يعجل له في الدنيا، وإما أن يدخر له في الآخرة، وإما أن يكفر عنه من ذنوبه بقدر ما دعا، ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم، أو يستعجل. قالوا: يا رسول الله وكيف يستعجل؟ قال: يقول: دعوت ربي فما استجاب لي.رواه أحمد والترمذي.
"Tidaklah seseorang memanjatkan doa melainkan Allah akan mengabulkannya, (1) bisa jadi Allah kabulkan (hadirkan) permintaan tersebut ketika di dunia, dan (2) bisa jadi Allah simpan doa itu untuk Dia berikan padaNya ketika di akhirat kelak, atau (3) bisa jadi Allah hapuskan dosa-dosanya sepadan dengan doa-doa yang ia panjatkan, selama tidak memohonkan sesuatu yang menjerumuskan ke dalam dosa atau pemutusan tali silaturrahim, atau ia tergesa-gesa. Mereka (para sahabat) pun bertanya: dan seperti apakah tergesa-gesa (dalam doa) itu: beliau bersabda : ia (yg berdoa) berkata: aku udah berdoa tapi Allah tidak mengabulkan permohonanku. (HR. Ahmad & tirmidzi)
Di dalam sebuah riwayat:
وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها، قالوا: إذن نكثر، قال: الله أكثر وأطيب. رواه أحمد وغيره من حديث أبي سعيد رضي الله عنه.
(3) dan bisa jadi Allah jauhkan ia dari keburukan yang semisal dengan doanya, mereka (para sahabat) pun berkata : maka mari kita perbanyak (doa), Rasulullah bersabda : Allaah Maha Lebih Banyak lagi Maha Lebih Baik. (HR. Ahmad dari Abu Sa'iid RA).
Mulailah berusaha dengan segenap kemampuan dari sekarang dan serahkan hasil segalanya pada Allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar