Takabbur berasal dari bahasa Arab. Takabbara yatakabbaru, berarti sombong. Sombong merupakan penyakit hati yang penyebarannya sangatlah akut, terkadang tidak disadari. Perasaan sombong akan menutupi hati yg tadinya putih menjadi hitam dan bisa semakin pekat jika overdosis, hanya dengan satu titik tinta hitam (tergantung kadar virus yg menjangkit) diteteskan ke dalam gelas yg berisi air putih, walhasil gelas air putih berubah menjadi sebuah air berwarna hitam bisa menjadi kelam tergantung pengendalian diri ketika ia mulai larut ke dalam.
Rasulullaah SAW bersabda di dalam hadits qudsi : Allah SWT berfirman
"العَظَمة إِزَارِي، وَالْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا عَذَّبته".
Kebesaran adalah (bagaikan) kain-Ku dan Keagungan adalah (bagaikan) selendang-Ku; maka barang siapa yang menyaingi-Ku pada salah satu dari keduanya, niscaya Kuazab dia.
Disebutkan di dalam shohih muslim dari hadits Abdullah ibnu Mas`ud, bahwasanya Rosululloh bersabda:
« لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ ». قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ « إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ »
Artinya:
Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada seberat dzarroh kesombongan lalu berkata seorang laki-laki: “Sesungguhnya seseorang itu menyukai pakaiannya agar senantiasa indah dan sandalnya indah ?”, maka bersabda Rasulullah: ( Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, akan tetapi kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.
Dengan kata lain, Takabbur (kesombongan) ialah menampakkan kekaguman diri dengan cara meremehkan orang lain dan merasa dirinya lebih besar dibandingkan dengan orang lain, serta tidak mau mendapat kritik dari orang lain.
Yang Tidak jauh berbeda dengan takabbur adalah sifat ujub.
Ujub adalah takjub (mengagumi) terhadap kelebihan diri sendiri adalah bagian dari takabbur yang tersimpan di dalam hati seseorang. Misalnya muncul di dalam dirinya bahwa hanya dia sajalah yang memiliki kesempurnaan ilmu dan amal sedang orang lain tidak.
Seseorang bisa terjebak timbulnya sifat takabbur karena merasa lebih kaya, lebih pintar, kebangsawanannya, lebih gagah, lebih cantik dsb. Begitu banyak pintu-pintu yg dapat menjerumuskan kita ke dalam kesombongan.
Ketahuilah bahwa pintu-pintu tadi itu bisa ditutup dengan keinginan yg kuat kita untuk menutupnya rapat-rapat. Sadarilah bahwa pintu-pintu itu hanyalah sebuah amanah dari Allaah SWT yang harus dipertanggungjawabkan dan difungsikan sebagaimana mestinya karena suatu saat Dia berhak mengambil amanah tersebut dari kita, entah karena dosa kesombongan kita ataupun dosa-dosa kita yang lainnya.
Tetaplah berdzikir, beristighfar, tanamkan sifat rendah hati, low profile, perbaiki diri dengan mencoba mendengar kekurangan saran dan kritikan dari teman, saudara.
Lihatlah sosok Nabi Muhammad SAW ummatNya yg hingga saat ini sudah tidak bisa terhitung jumlahnya tidak sombong,
Rumahnya cuma sepetak rumah kecil di dalam masjid nabawi dan dia sudah dijamin Allaah SWT masuk surga, beliaupun tidak sombong.
0 komentar:
Posting Komentar