Ahli tafsir kenamaan Al-Qurtubi berkata : "Keindahan Nabi Saw tidak mungkin tampak dengan jelas, karena pandangan manusia tidak mampu menatap wajah Nabi Saw sepenuhnya".
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Al-Baara', bahwa Rasulullah Saw adalah manusia yang paling indah paras wajahnya.
"Wajahnya laksana matahari yang kilau sinarnya memancar," demikian sahabat Abu Hurairah ra menurut riwayat At-Turmudzi.
Sedang 'Aisyah ra, berkata "Bila Rasulullah Saw sedang gembira, maka paras wajahnya ibarat belahan bulan purnama", seperti diriwayatkan At-Turmudzi,
Tatkala sahabat Jabir bin Samurah ra, menatap wajah Rasulullah Saw di malam bulan purnama, ia berkata : "Aku memandang wajah Nabi, lalu melihat ke arah bulan, maka bagiku beliau jauh lebih indah dari bulan yang sedang memancarkan cahaya itu." seperti diriwayatkan At-Turmudzi.
Sifat-sifat indah yang Allah Swt anugerahkan pada baginda Rasulullah Saw, bertalian dengan dua hal besar.
Pertama, Keagungan dari sifat-sifat itu.
Kedua, Pancaran cahaya nubuwwah yang meliputi sifat-sifat keindahan pada Rasulullah Saw.
Karena itu, keindahan paras wajah Rasulullah Saw yang diliputi cahaya nubuwwah, tidak membawa dampak negatif, atau tidak menimbulkan syahwat, bagi siapa saja yang menatap wajahnya Saw, berbeda dengan paras wajah Nabi Yusuf as, yang tampan, namun tidak diberi keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang dianugerahkan kepada Rasulullah Saw.
Nabi Yusuf as, bagi sebagian Ulama dianugerahi setengah dari keindahan paras wajah Rasulullah Saw. Paras wajah yang menyebabkan wanita yang melihatnya, mengiris tangannya karena terpukau, sambil berkata ",
ﻭَﻗُﻠْﻦَ ﺣَﺎﺵَ ﻟِﻠّﻪِ ﻣَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺑَﺸَﺮًﺍ ﺇِﻥْ ﻫَﺬَﺍ ﺇِﻻَّ ﻣَﻠَﻚٌ ﻛَﺮِﻳﻢٌ (31)
" Maha sempurna Allah Swt, ini bukanlah manusia, ini tidak lain hanya malaikat yang mulia " (QS Yusuf : 21).
Namun, seorang penyair pernah berkata :
وصحب زليخا لو رأين جبينه #
لآثرن تقطع القلوب على اأيدي
" Jika paras wajah Rasulullah Saw sempat ditatap oleh Zulaikha dan kawan-kawan wanitanya, (sebagaimana saat mereka menatap Nabi Yusuf as) maka jantung hatilah yang akan mereka potong sebelum tangan mereka ".
(Sumber : Muhammad Saw, Insan Kamil, karangan Abuyya Prof. Dr. Sayyid Alwi Maliki)
0 komentar:
Posting Komentar