Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan ayahnya yang menghabiskan uang miliknya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya.
Rasulullah Saw memanggil ayah orang itu ke hadapan beliau. Ketika lelaki jompo itu datang dengan tertatih-tatih bersandar pada tongkatnya, Rasulullah Saw bertanya:
“Betulkah kamu telah mengambil uang anakmu tanpa seizinnya?”
“Wahai Nabi Allah,” lelaki itu menangis, “ketika aku kuat dan anakku lemah, ketika aku kaya dan dia miskin, aku tidak membelanjakan uangku kecuali untuk memberi makan kepadanya, bahkan terkadang aku membiarkan diriku kelaparan asalkan dia bisa makan."
"Sekarang aku telah tua dan lemah, sementara anakku tumbuh kuat. Aku telah jatuh miskin sementara anakku menjadi kaya. Dia mulai menyembunyikan uangnya dariku"
"Dahulu aku menyediakan makan untuknya tapi sekarang dia hanya menyiapkan makan untuk dirinya. Aku tak pernah seperti dia memperlakukan aku".
"Jika saja aku masih sekuat dulu, aku masih akan merelakan uangku untuk dia.”
Ketika mendengar hal ini, air mata Rasulullah Saw jatuh berlinang seperti untaian mutiara menimpa janggutnya yang suci.
“Baiklah,” maka Rasulullah Saw bersabda, “Habiskan seluruh uang anakmu sekehendak hatimu. Uang itu adalah milikmu!
Anta wa maaluka li abiika ( al hadits )
Engkau dan seluruh hartamu adalah kepunyaan kedua orangtuamu.
Saudara-saudari seiman!
Orang tua, karena merekalah yang telah menyebabkan kita ada. Orang tualah yang telah mengurus kita semenjak kecil sampai kini. Orang tualah yang telah menyayangi kita lebih dari apapun.
Bukankah orang tua yang telah membantu kesuksesan dalam kehidupan mu. Bukankah orang tua yang telah mendidik mu. Bukankah orang tua yang telah mendidik mu.
Lalu... Mengapa tidak menyayanginya?
Apakah orang tua mu masih hidup?
Kembalilah pada orang tua mu!
Mungkin kesempatan mu untuk berbakti kepada mereka tidak begitu lama lagi.
Sangat dianjurkan kita yang tinggal jauh dari orang tua, pulanglah. Temui dan pandang wajah mereka dengan penuh cinta yang tulus, karena boleh jadi wajah itu tidak akan lama lagi menghilang dari pandangan kita untuk selama-lamanya.
Jangan kau biarkan orang tua mu merana, menunggu, sedih, menangis!!!
Tidakkah kau menyangi mereka???
Sadarlah!!!
0 komentar:
Posting Komentar