Ada seorang gadis menyewa rumah sendirian, di sebelahnya ada kontrakan rumah seorang ibu miskin dengan 2 anak.
Suatu malam tiba-tiba listrik padam. Dengan bantuan cahaya handphone gadis itu ke dapur mau mengambil lilin, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Ternyata seorang anak miskin yang di sebelah rumahnya. Anak itu bertanya dengan risau :
"Kakak ada lilin tidak....???
Gadis itu berfikir...???!
Di benaknya sudah tertanam kata
"JANGAN PINJAMKAN nanti jadi kebiasaan"
Maka si gadis menjawab :
" TIDAK ADA " !!!
Lalu si anak miskin berkata dengan riang : " Saya sudah duga....kakak tidak ada lilin, ini ada 2 lilin saya bawakan untuk kakak, kami khawatir karena kakak tinggal sendirian dan tidak ada lilin."
Si gadis merasa bersalah, dalam linangan air mata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat....
Dia telah salah menilai orang lain hanya karena mereka kelihatan MISKIN atau TIDAK MAMPU.
Seharusnya kekayaan tidak bergantung seberapa banyak yang kita PUNYA, tetapi seberapa kita MAMPU untuk BERBAGI kepada mereka yang MEMBUTUHKAN.
Miskin bukan berarti tidak PUNYA APA-APA dan KAYA bukan berarti PUNYA SEGALANYA. Kekayaan tidak menjamin seseorang mulia, begitu juga kemiskinan tidak menjadikan dia bernilai di hadapan Allah. Ketaqwaanlah yang menjadikan seorang hamba mulia.
Hari ini kita berada di atas tanah, tapi esok lusa tanah pasti di atas kita.
Jangan kita risaukan NIKMAT yang belum kita miliki. Risaukanlah NIKMAT yang BELUM kita syukuri.
0 komentar:
Posting Komentar