Selasa, 28 Februari 2017

Isi resolusi JIHAD NU

Isi resolusi JIHAD NU :

Pertama : SETIAP MUSLIM , TUA, MUDA DAN MISKIN SEKALIPUN WAJIB MEMERANGI ORANG KAFIR YANG MERINTANGI KEMERDEKAAN INDONESIA.

Ke-dua : PEJUANG YANG MATI DALAM PERANG KEMERDEKAAN LAYAK DIANGGAP SYUHADA.

Ke-tiga : WARGA YANG MEMIHAK KEPADA BELANDA DIANGAP MEMECAH BELAH KESATUAN DAN PERSATUAN DAN OLEH KARENA ITU HASRUS DIHUKUM MATI.

Dokumen resolusi JIHAD ditulis dalam huruf ARAB-JAWA atau disebut PEGON ditandatangi oleh K.H HASYIM AS'ARY dan disebarluaskan keseluruh jaringan pesantren, tak terkecuali kepada komandan-komand­an LASKAR HIZBULLAH & SABILILLAH diseluruh penjuru jawa dan madura.

Dokumen resolusi jihad juga dimuat dalam sejumlah media masa pergerakan pada masa itu, kemudian hanya berselang 3 hari pasca RESOLUSI JIHAD dicetuskan, 6000 tentara sekutu mendarat di pelabuhan tanjung perak surabaya dengan persenjataan lengkap.

Mendengar kedatangan pasukan penjajah, RIBUAN SANTRI, MUJAHIDIN & PARA KIYAI sejawa timur bergerak menuju SURABAYA dan situasi pun terus memanas dan cenderung tidak terkendali.

RESOLUSI JIHAD NU telah memompa semangat PERALAWANAN RAKYAT dan MEMICU TERJADINYA PERTEMPURAN HEBAT selama 3 hari disurabaya, tanggal 27 sampai tanggal 29 oktober 1945, tentara inggris KEWALAHAN menghadapi perlawanan RAKYAT JAWA TIMUR.

Inggris lantas mendatangkan SOEKARNO ke surabaya untuk diajak berunding melakukan gencatan senjata.

Pagi hari tanggal 30 oktober gencatan senjata ditandatangani pemerintah INDONESIA & INGGRIS namun pada sore harinya terjadi insiden di jembatan merah yg menewaskan orang no.1 tentara inggris di surabaya yaitu JENDRAL MALABI, gencatan senjata pun langsung berakhir.
pengganti malabi yaitu jendral ROBERT MANSION mengultimatum laskar pejuang dan tentara indonesia agar menyerahkan senjata kepada inggris paling lambat 10 november 1945, jika TIDAK inggris mengancam akan membumi hanguskan SURABAYA dan MEMBOMBARDIR surabaya dari 3 arah sekaligus LAUT, DARAT dan UDARA.

Mendengar ancaman itu, para komandan LASKAR HIZBULLOH, SABILILLAH, MUJAHIDIN, tKR dan pARA SANTRI marah besar.
seorang pemuda bernama soetomo atau yg lebih akrab dipanggil BUNG TOMO sowan kepada kiyai hasyim, ia meminta izin untuk menyebarluaskan­ RESOLUSI JIHAD MELALUI RADIO.

0 komentar:

Posting Komentar