حَدَّثَنَا ابْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ *عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*
(رواه البخاري).
Artinya:
Dari Abu Hurairah (w. 59 H), bahwasannya Nabi SAW (w 11 H) bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(HR. Bukhari (w. 256 H).
Hikmah Hadits :
Yang dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini wajibnya puasa yang dia lakukan. Sedangkan yang dimaksud dengan mengharapkan pahala/ihtisab adalah keinginan mendapatkan balasan pahala hanya dari Allah ta’ala.
Al-Imam al-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang masyhur di kalangan para ulama ahli fikih tentang makna dari dosa-dosa yang diampuni dengan melakukan puasa Ramadhan adalah dosa-dosa kecil saja bukan dosa-dosa besar.
0 komentar:
Posting Komentar